|
Perjalanan ke Mara
Ketika bangsa
Mara adalah gambaran keadaan yang pahit yang terkadang harus dilewati dalam kehidupan ini. Sebenarnya apa yang dibuat Tuhan selalu baik, namun kuasa jahat mengotorinya, Si jahat tidak pernah mencipta, tapi ia merusak apa yang diciptakan Tuhan sehingga apa yang baik menjadi tidak baik. Air adalah gambaran makanan dan minuman yang merupakan supply atau energi kehidupan, Tuhan telah menyediakan semua hal agar manusia memiliki hidup yang berkelimpahan, namun seringkali ada banyak racun-racun yang dimasukkan oleh si jahat sehingga membuat hidup ini menjadi rusak dan pahit.
Ketika bangsa
Mereka mewakili orang orang yang suasana bathiniah mereka bergantung situasi yang terjadi. Padahal realita kehidupan ini tidaklah pernah senantiasa menyenangkan hati kita, bahkan hidup ini sendiri seringkali adalah sebuah ketidak adilan. Paling tidak itulah yang ditemukan Salomo dalam hikmatnya.
Banyak orang menggantungkan suasana hatinya kepada keadaan. Padahal realita mengatakan, tidaklah mungkin keadaan selalu sesuai dengan yang hati kita. Menjadi pemenang kehidupan adalah mampu menerima hal yang pahit tanpa menjadi pahit, bahkan mengubahkan kepahitan menjadi sebuah katalisator yang membawanya kepada kemuliaan.
Apabila bangsa
Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka, firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau." (Keluaran 15:25-26)
TUHAN secara khusus mendeklarasikan diriNya, sebagai TUHAN yang menyembuhkan, TUHAN yang memulihkan apa yang dirusak oleh si Jahat.
Kuasa yang mengubahkan
Apa yang dibawa oleh Kristus melalui Injil Kerajaan Sorga adalah membawa kehadiran dimensi Kerajaan Sorga dalam kehidupan manusia.
Kehadiran Kerajaan Allah selalu memberikan dampak dalam kehidupan ini, mari kita melihat beberapa gambaran berikut ini
a. Padang gurun menjadi Kolam air
Banyak kehidupan seperti tanah yang gersang, sebuah kematian tanpa kasih tanpa tujuan, namun Injil akan membawa seseorang mengalami perjumpaan kasih yang mengubahkan padang gurun menjadi mata air dan tanah yang subur.
Seperti yang dikatakan Kristus kepada banyak orang, mereka yang datang dan percaya kepadaNya maka dalam hatinya akan mengalir aliran aliran air kehidupan yang membasahi hati hati yang gersang.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yohanes 7:37-38)
b. Air asin menjadi air Tawar
Ketika nabi Yesaya melihat penglihatan Sorga, Ia melihat dari TahtaNya mengalir aliran air yang menjadi sungai, dan kemanapun sungai itu mengalir ketempat-tempat yang kering, dan ketika ia mengaliri air yang asin (air yang tidak dapat dikonsumsi), maka kuasa kehidupan dari air itu menyembuhkan air yang asin menjadi air yang dapat dinikmati. Bahkan kemana air itu dialirkan, disana muncul kehidupan.
Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di
Banyak kehidupan seperti air yang asin, semakin diminum bukannya semakin puas melainkan semakin haus bahkan akan mematikan.
c. Air pembasuhan menjadi anggur terbaik.
Mukjizat pertama yang dilakukan Kristus adalah di pesta pernikahan, anggur gambaran kemanisan dalam sebuah pernikahan atau keluarga. Seiring dengan perjalanan waktu, banyak orang mengalami sebuah kehambaran dalam kehidupan keluarga, namun Yesus mampu menyediakan anggur yang terbaik bahkan dari air pembasuhan.
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
Penutup
Dua ribu tahun yang lalu, Sang Putera lahir di Bethlehem bukan sekedar membawa sebuah ritual gama yang baru, melainkan membawa kehadiran dimensi Kerajaan Sorga ke dalam kehidupan manusia. Ia lahir di dunia bukan sekedar untuk mengajar kebenaran, melainkan melawat, menjamah dan menyentuh umat manusia dengan kasih dan kuasa sorgawi.
Lawatan dan KehadiranNya inilah yang akan membawa seorang mengalami perjumpaan illahi yang mengubahkan kedaan maupun keberadaan mereka.
Perjumpaan itulah yang dialami oleh Saulus yang kemudian menjadi rasul Paulus. Ia diubahkan bukan menerima sebuah pengajaran melainkan sebuah perjumpaan yang mengubahkan seluruh hidupnya.
Oleh sebab itu, marilah kita membuka hati kita agar kehadiranNya dinyatakan dalam hidup kita. Kehadiran yang mengubah, yang pahit menjadi manis, tanah kering menjadi kolam air, yang mandul menjadi berbuah buah, kegelapan menjadi terang, kematian menjadi kehidupan
0 komentar:
Posting Komentar