Yang Pahit menjadi manis





Jangan menolak rasa sakit ketika ia hadir dalam hidupmu, sebab ia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan ini. Sebab anugerahNya, ia akan menjadi katalisator yang membawa kita kepada kemuliaanNya. (Guana Tandjung)

Perjalanan ke Mara

Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka sampai ke sebuah tempat bernama Mara. Disana memang ditemukan sumber air, namun air tersebut telah tercampur yang menyebabkan rasanya pahit dan tidak dapat diminum. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.(Keluaran 15:23)

Mara adalah gambaran keadaan yang pahit yang terkadang harus dilewati dalam kehidupan ini. Sebenarnya apa yang dibuat Tuhan selalu baik, namun kuasa jahat mengotorinya, Si jahat tidak pernah mencipta, tapi ia merusak apa yang diciptakan Tuhan sehingga apa yang baik menjadi tidak baik. Air adalah gambaran makanan dan minuman yang merupakan supply atau energi kehidupan, Tuhan telah menyediakan semua hal agar manusia memiliki hidup yang berkelimpahan, namun seringkali ada banyak racun-racun yang dimasukkan oleh si jahat sehingga membuat hidup ini menjadi rusak dan pahit.

Ketika bangsa Israel menghadapi air yang pahit, kita melihat ada dua reaksi yang berbeda. Sebagian besar dari mereka bersungut-sungut dan marah ketika mereka menemukan air yang pahit, yang tidak dapat diminum. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?" (Keluaran 15:24)

Mereka mewakili orang orang yang suasana bathiniah mereka bergantung situasi yang terjadi. Padahal realita kehidupan ini tidaklah pernah senantiasa menyenangkan hati kita, bahkan hidup ini sendiri seringkali adalah sebuah ketidak adilan. Paling tidak itulah yang ditemukan Salomo dalam hikmatnya. Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan. (Pengkhotbah 3:16)

Banyak orang menggantungkan suasana hatinya kepada keadaan. Padahal realita mengatakan, tidaklah mungkin keadaan selalu sesuai dengan yang hati kita. Menjadi pemenang kehidupan adalah mampu menerima hal yang pahit tanpa menjadi pahit, bahkan mengubahkan kepahitan menjadi sebuah katalisator yang membawanya kepada kemuliaan.

Apabila bangsa Israel bersungut-sungut, sebaliknya Musa tidak terfokus kepada realita melainkan mengarahkan pandangannya kepada Pemilik Kehidupan yang memiliki kuasa untuk mengubah yang pahit menjadi manis. Saat itu Musa mengambil kayu yang menggambarkan penebusan Kristus di atas kayu salib, dan melemparkan ke sumber air yang pahit. Ketika kuasa penebusanNya dihadirkan kedalam kehidupan yang pahit, maka yang pahit menjadi manis! Bahkan TUHAN menegaskan bahwa Ia adalah TUHAN yang menyembuhkan !

Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka, firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau." (Keluaran 15:25-26)

TUHAN secara khusus mendeklarasikan diriNya, sebagai TUHAN yang menyembuhkan, TUHAN yang memulihkan apa yang dirusak oleh si Jahat.

Kuasa yang mengubahkan

Apa yang dibawa oleh Kristus melalui Injil Kerajaan Sorga adalah membawa kehadiran dimensi Kerajaan Sorga dalam kehidupan manusia. Kerajaan Sorga bukanlah sekedar sebuah perkataan atau berita kebenaran melainkan kehadiran kuasa, salah satunya adalah kuasa yang mengubahkan. Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. ( 1 Korintus 4:20)

Kehadiran Kerajaan Allah selalu memberikan dampak dalam kehidupan ini, mari kita melihat beberapa gambaran berikut ini

a. Padang gurun menjadi Kolam air

Banyak kehidupan seperti tanah yang gersang, sebuah kematian tanpa kasih tanpa tujuan, namun Injil akan membawa seseorang mengalami perjumpaan kasih yang mengubahkan padang gurun menjadi mata air dan tanah yang subur. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; (Yesaya 35:6)

Seperti yang dikatakan Kristus kepada banyak orang, mereka yang datang dan percaya kepadaNya maka dalam hatinya akan mengalir aliran aliran air kehidupan yang membasahi hati hati yang gersang. Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yohanes 7:37-38)

b. Air asin menjadi air Tawar

Ketika nabi Yesaya melihat penglihatan Sorga, Ia melihat dari TahtaNya mengalir aliran air yang menjadi sungai, dan kemanapun sungai itu mengalir ketempat-tempat yang kering, dan ketika ia mengaliri air yang asin (air yang tidak dapat dikonsumsi), maka kuasa kehidupan dari air itu menyembuhkan air yang asin menjadi air yang dapat dinikmati. Bahkan kemana air itu dialirkan, disana muncul kehidupan.

Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar (the water are healed) dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup. (Yehezkiel 47:8-9)

Banyak kehidupan seperti air yang asin, semakin diminum bukannya semakin puas melainkan semakin haus bahkan akan mematikan. Banyak dari mereka yang mencoba menghilangkan kehausan dan kelaparan rohani dengan kesenangan yang fana“Air yang asin Aneh tapi nyata, semakin di minum jiwa terasa semakin haus. Kuasa kehidupan yang di dalam aliran sorgawi, mampu menyembuhkan dan mengubahkan keadaan yang kering dan gersang dalam kehidupan ini.

c. Air pembasuhan menjadi anggur terbaik.

Mukjizat pertama yang dilakukan Kristus adalah di pesta pernikahan, anggur gambaran kemanisan dalam sebuah pernikahan atau keluarga. Seiring dengan perjalanan waktu, banyak orang mengalami sebuah kehambaran dalam kehidupan keluarga, namun Yesus mampu menyediakan anggur yang terbaik bahkan dari air pembasuhan.

Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." (Yohanes 2:6-10)

Penutup

Dua ribu tahun yang lalu, Sang Putera lahir di Bethlehem bukan sekedar membawa sebuah ritual gama yang baru, melainkan membawa kehadiran dimensi Kerajaan Sorga ke dalam kehidupan manusia. Ia lahir di dunia bukan sekedar untuk mengajar kebenaran, melainkan melawat, menjamah dan menyentuh umat manusia dengan kasih dan kuasa sorgawi.

Lawatan dan KehadiranNya inilah yang akan membawa seorang mengalami perjumpaan illahi yang mengubahkan kedaan maupun keberadaan mereka.

Perjumpaan itulah yang dialami oleh Saulus yang kemudian menjadi rasul Paulus. Ia diubahkan bukan menerima sebuah pengajaran melainkan sebuah perjumpaan yang mengubahkan seluruh hidupnya.

Oleh sebab itu, marilah kita membuka hati kita agar kehadiranNya dinyatakan dalam hidup kita. Kehadiran yang mengubah, yang pahit menjadi manis, tanah kering menjadi kolam air, yang mandul menjadi berbuah buah, kegelapan menjadi terang, kematian menjadi kehidupan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar